Keinginan Melihat Tuhan

|

Beberapa kali masuk kedalam grup Filsafat dan Atheis, saya menemukan beberapa thread yang unik disertai postingan komentar yang unik pula. Beberapa dari thread itu membahas tentang keberadaan Tuhan, dan para Atheis yang berada disana menuntut supaya Tuhan dapat tertangkap oleh indera penglihatan mereka, setelah itu baru mereka mempercayai bahwa Tuhan itu ada. Menurut saya ini sangat aneh, jika anda tidak percaya. Mari kita kaji sedikit tentang keinginan manusia melihat Tuhan supaya mempercayai eksistensi dari Tuhan itu sendiri.

Melihat Tuhan

Jika kita mendengar kata "Melihat", sudah pasti yang tersirat didalam benak kita adalah seseorang menanggakap gambaran suatu obyek dengan mata mereka. Ini mutlak dipakai untuk melihat suatu obyek dan mengetahui keberadaannya secara geografis. Setelah mengetahui hal ini kita akan coba menghubungkannya dengan keberadaan Tuhan secara geografis.

Keberadaan Tuhan 

Membicarakan sebuah "keberadaan"  disini, kita akan menelusuri keberadaan sesuatu secara geografis, seperti yang sudah saya jelaskan di atas. Saya tidak akan membicara keberadaan sesuatu secara spiritual yang biasa dilakukan oleh beberapa agama yang mengakui bahwa ada sesuatu entah itu materi atau non materi yang menciptakan Alam Semesta dan membuat segala keteraturan (hukum alam) dan itulah Tuhan. Yang biasa dilakukan saat mereka berdoa, sembahyang, atau bahkan ngopi (sufi).

Kita ketahui, manusia yang hidup sekarang ini, tidak ada yang pernah melihat Tuhan (saya berani bertaruh potong telinga kalau sampai ada yang melihatnya) Hakiki, lain ceritanya jika kita membicarakan Tuhan (klaim). Tentunya udah pada tahukan Tuhan (klaim) itu yang bagaimana ?

Dalam Islam, keberadaan Tuhan masih terdapat kontroversi. Ada yang mengatakan Tuhan itu ada dimana-mana dan ada juga yang mengatakan bahwa Tuhan berada di tempat yang sangat tinggi ('Arsy). Tapi saya sendiri masih kurang begitu paham. (he..he..he..) Setidaknya yang saya ketahui itu bahwa Tuhan itu tidak terjebak didalam ruang dan  waktu, jadi tinggal anda pikirkan saja dimana tempat yang seperti itu.

Penglihatan Manusia

Jika berbicara penglihatan manusia, maka akan mengatakan mata, karena itu adalah satu-satunya indera penglihatan manusia. Kemampuan indera penglihatan manusia sangatlah terbatas, bisa saja kita melihat gunung yang ada 3 Kilometer tepat didepan kita, tapi apakah kita dapat melihat siapa yang ada disana ? bagaimana keadaan disana ? tentunya jika kita menggunakan mata kita, itu semua tidak akan bisa kita lakukan. Karena seperti yang saya katakan tadi, "Penglihatan manusia sangatlah terbatas". 
Jika Manusia Bisa Melihat Tuhan

Dengan keterbatasan indera penglihatan manusia, jika manusia dapat melihat Tuhan, maka akan ada berbagai macam kemungkinan, seperti "Tuhan terjebak oleh ruang dan waktu", mengapa demikian ? Bukankah indera penglihatan manusia itu terbatas ? hanya se/1000 atau lebih dari Alam Semesta ini, jadi jika manusia dapat melihat Tuhan dengan inderanya yang terbatas itu, maka Tuhan itu terjebak oleh ruang dan waktu. Ini sangat bertolak belakang dengan Tuhan yang tidak terjebak oleh ruang dan waktu. Lalu kemungkinan berikutnya, jika Tuhan dapat terlihat oleh indera penglihatan manusia yang sangat terbatas, selain Tuhan terjebak oleh ruang dan waktu, adalah saat Alam Semesta itu hancur, maka Tuhan yang terjebak didalamnya akan hancur bersamaan dengan ciptaannya.

Ketidakadilan

Berbicara tentang indera penglihatan, beberapa manusia yang hidup sekarang ini juga ada yang tidak bisa melihat, itu sering kita lihat dipinggir-pinggir jalan. Lalu jika untuk mempercayai eksistensi Tuhan dengan melihatnya terlebih dahulu, bagaimanakah nasib orang-orang yang tidak bisa melihat ini ? Apakah ia akan selamanya tidak mempercayai eksistensi Tuhan ? ataukah anda berfikir Tuhan akan menyembuhkan orang ini dan saat ia dapat melihat, ia akan mempercayai Tuhan ? Bagaimana kalau orang ini ternyata bisa disembuhkan oleh orang-orang seperti Ki Joko Bego, Ki Stress Pamungkas atau para Abnormal yang lainnya ? Pasti mereka langsung menTuhankan orang-orang abnormal ini.

Jadi apakah Manusia harus menuntut untuk melihat Tuhan terlebih dahulu, supaya mereka percaya bahwa Tuhan itu ada ?



0 komentar:

Posting Komentar