Sebuah Tuduhan

|

Beberapa hari yang lalu saya kena tilang oleh seorang Polisi, yang katanya saya ini melanggar lalu lintas. Karena saya merasa tidak melanggarnya, kami sempat berdialog. Ingin tahu dialog antara saya dan Polisi tersebut ? CEKIDOT BITCH !!!

Polisi : Selamat pagi pak.

Saya : Iyah, selamat pagi juga pak.

Polisi : Bapak tahu tidak kenapa bapak saya berhentikan ?

Saya : Enggak pak, emang kenapa yah pak ?

Polisi : Bapak tadi melanggar lalu lintas, tadi Bapak menerobos lampu merah.

Saya : Ah, yang benar pak ? *Sembari kaget

Polisi : Iyah pak, kalau bapak tidak berbuat kesalahan, saya gak mungkin mengajar dan memberhentikan bapak.

Saya : Oh gitu yah pak, boleh saya minta buktinya pak ? Saya tadi gak tahu kalau saya menerobos lampu merah.

Polisi : Anda mau main-main yah dengan saya ? *Dengan nada marah dan ingin melayangkan tangan ke wajah saya.

Saya : Gak kok pak, saya kan tidak merasa kalau saya menerobos lampu merah, dan saya minta bukti atas tuduhan yang bapak lontarkan. Segala tuduhan itu harus ada buktinya pak.

Polisi : Kamu orang mana ?

Saya : Saya orang batak pak, saya tinggal di Pomad.

Polisi : Yaudah, silahkan jalan pak. Maaf yah pak.

Saya : Iyah pak, sama-sama. Makasih yah pak.

Setelah itu saya lanjut jalan menuju tujuan saya, dan dalam perjalanan, saya berkata seperti ini pada temen saya "BEGO YAH TUH ORANG, GAK NANYA DULU POMADNYA DIMANA, PADAHAL MAH GUA BUKAN DI KOMPLEK POMADNYA.". Lalu kami tertawa terbahak-bahak dalam perjalanan.

Hiasan Dakwah

|

Hari Minggu tanggal 17 Juli, seperti biasa, jam 07.00 pagi saya sarapan di tukang nasi uduk langganan dekat rumah, sehabis sarapan, saya mampir dulu ke warung untuk membeli sabun cuci untuk mencuci baju. Tiba-tiba si penjaga warung bertanya :
"A, besok datang gak ke rumah pak haji ?", 
Saya yang bingung, langsung bertanya "Emang ada apaan teh ?"
"Besok kan ada acara Isra Mi'raj a, di rumah pak Haji somali nanti ngundang Ustad Kodir"
Saya sedikit terkejut, karena setahu saya Isra Mi'raj itu sudah berapa minggu yang lalu, terus
khotbah tentang Isra Mi'raj juga sudah saya dengar saat shalat jum'at.
"Oh gitu, emang Ustad Kodir itu siapa teh ?" Tanyaku
"Itu loh a, yang di Islam KTP itu" Jawabnya
"Oh, gak tau deh teh. Saya soalnya kerja, jadi nyampe rumah, bawaanya mau istirahat" 
Setelah mengakhiri pembicaraan, saya langsung kembali ke rumah dan bersiap-siap untuk berangkat kerja.
Keesokan harinya saat saya pulang kerja, banyak sekali orang di jalan. Langsung saja saya bertanya pada seorang teman yang sedang nongkrong di jalan. Ternyata orang-orang itu hendak pergi ke rumah Haji somali untuk "memperingati" Isra Mi'raj.

Hari selasa pagi, seperti biasa, saya kembali sarapan nasi uduk, dan kebetulan saya bertemu seorang teman yang juga satu pengajian dengan saya. Saya langsung bertanya seputar acara kemarin padanya :
"On, kemaren lu datang gak ke rumah Haji Somali ?"
"Kagak, nyokap gua yang datang"
"Lu kenapa gak datang ? Malas disangka ngala bid'ah bukan ?" Tanyaku sambil tertawa
"Kagak, emang malas ajah gua mah"
"Terus gimana acaranya kemaren kata nyokap lu ?"
"Yah gitu ajah, kaya di tipi, nyanyi-nyanyi gitu, tapi rame yang datang"
"Makanya itu gua malas datang, bukannya apa-apa. Tapikan pas khotbah jum'at waktu itu udah tentang Isra Mi'raj, ceritanya gak akan berubah kok, cuman cara penyampaiannya ajah yang berbeda. Kalau doi (Sang Ustad yang juga artis), menang pamor doang, makanya rame yang datang. Coba kalau orang-orang taunya Corey Slipknot itu Islam atau westborlan itu Islam, terus suruh mereka ngisi acara Isra Mi'raj, pasti rame deh yang datang, karena apa ? bukan karena apa yang disampaikan, orang yang disampaikan isinya gak akan berubah kok, orang cerita perjalan Rasul saat Isra Mi'raj dari dulu sampai sekarang gak berubah-ubah, tapi rame karena pamor yang dibawa oleh mereka.
"Iyah, bener tuh tha"

Catatan : Sebenarnya dalam hal dakwah, masyarakat awam bukan melihat apa yang disampaikan oleh sang pendakwah, tapi tentang pamor, kharisma yang dibawa, tampan atau tidak. Jadi jangan heran jika Islam sekarang mengalami kemunduran. Karena paradigma yang berkembang dalam masyarakat adalah yang seperti itu.